Berita Politik

“Nanti saya akan bertemu dengan mereka sebelum saya pergi ke Eropa pada kamis nanti. Mungkin senin, selasa atau rabu saya akan bertemu Agung, bukan sebagai Ketua Umum Golkar, tetapi sebagai tokoh masyarakat. Dan juga Aburizal sebagai tokoh besar di Golkar,” kata Habibie saat ditemui di rumahnya, Minggu (24/5/2015).

Habibie menyatakan akan membantu mencari titik temu persoalan yang kian membelit Partai Golkar. Namun, dia belum bisa memastikan langkah islah bagi kedua kubu.

Habibie pun menekankan agar kedua kubu tetap berpijak pada kepentingan rakyat, seperti yang pernah disepakati pada pertemuan beberapa bulan lalu.

“Sayang toh kalau dalam ketidakcocokan itu dibentuk partai baru. Sekarang sudah banyak pembangunan dan karya-karya nyata dari Golkar. Ibarat memasak, ada hasilnya ada, debunya ada asapnya. Jadi tidak semuanya dapat berguna,” jelasnya.

“Ya nanti yang penting ketemu dulu dengan mereka, hasilnya apa tunggu saja nanti. Saya tidak mau mendahului dan tidak mau memberikan spekulasi apapun,” pungkasnya.

Berita Kesehatan

Hati-hati, Infeksi Bisa Pengaruhi IQ Anda

Infeksi berdampak pada kekebalan tubuh yang mempengaruhi otak.

Suara.com – Sebuah penelitian terkini menemukan bahwa selain merugikan kesehatan fisik Anda, penyakit infeksi berat dari jenis apa pun dapat mempengaruhi kapasitas mental Anda yang diukur dengan skala intelligence quotient (IQ).
Para peneliti menemukan bahwa infeksi di otak mempengaruhi kemampuan kognitif yang paling, tetapi jenis lain dari infeksi yang cukup parah memerlukan rawat inap juga dapat mengganggu kemampuan kognitif pasien.

“Penelitian kami menunjukkan korelasi antara rumah sakit karena infeksi dan gangguan kognisi sesuai dengan nilai IQ 1,76 lebih rendah dari rata-rata,” kata peneliti senior Michael Eriksen Benros dari University of Copenhagen, Denmark.

Siapapun dapat menderita infeksi, misalnya dalam perut mereka, saluran kemih atau kulit dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan pasien tidak selalu berakhir setelah infeksi telah diobati.

“Tampaknya bahwa sistem kekebalan tubuh itu sendiri dapat mempengaruhi otak sedemikian rupa bahwa kemampuan kognitif seseorang diukur dengan tes IQ juga akan terganggu bertahun-tahun setelah infeksi telah sembuh,” jelas Benros.

Dalam studi terbesar dari jenisnya, 190.000 orang di Denmark yang berpartisipasi dalam studi tersebut, lahir antara tahun 1974 dan 1994. IQ mereka dinilai antara tahun 2006 dan 2012. sebanyak 35 persen dari individu-individu ini memiliki kontak rumah sakit dengan infeksi sebelum pengujian IQ dilakukan.

Hasil menunjukkan Orang dengan lima atau lebih kontak rumah sakit dengan infeksi memiliki skor IQ 9,44 lebih rendah dari rata-rata.

“Infeksi dapat mempengaruhi otak secara langsung, tetapi juga melalui peradangan perifer, yang mempengaruhi otak dan kemampuan mental kita,” kata Benros.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE.